Berpacaran Dalam Islam
Agama Islam merupakan agama yang di
ciptakan oleh Allah SWT dari nabi Adam AS sampai dengan Nabi Muhammad SAW.
Agama islam memang agama yang fleksibel, artinya bisa di anggap mudah tapi kita
juga tidak boleh memudahkan agama islam tersendiri. Seperti halnya dengan di
negara Indonesia saja, hidup ini akan mudah jika kita menaati tata tertib yang
ada di dalam pemerintahan tersebut. Beda dengan orang-orang yang sukanya merusa
dan melanggar tata tertib yang ada. Misalkan saja kita sedang melakukan
perjalanan jauh ke luar kota tetapi ada polisi razia di suatu jalan yang sedang
kita lalui, dari keadaan atau kondisi tersebut maka akan timbul perasaan dari
si pengendara kendaraan tersebut. Pengendara kendaraan akan merasa aman-aman
saja ketika melihat ada razia di depanya apabila si pengendara tersebut
memiliki surat-surat yang lengkap di sertai SIM yang ia miliki dan pengendara
akan bebas dari razia itu. Sebaliknya, pengendara kendaraan akan tumbul rasa
tidak aman (gelisah) ketika melihat ada razia di depanya apabila pengendara
tersebut tidak memiliki SIM dan surat-surat yang lengkap. Semua itu karena di
sistem pemerintahan tersebut terdapat peraturan yang telah di buat, begitu pula
di dalam agama Islam.di dalam agama islam juga terdapat hukum-hukum islam yang
seharusnya di taati oleh semua umatnya di dunia ini, yaitu menjalankan perintah
Allah dan menjauhi segala apa yang di larang. Banyak hal yang di perintahkan
oleh Allah untuk di jalankan oleh umat-umatnya di bumi seperti : selalu
beribadah hanya karena Allah SWT, solat lima waktu, membaca ayat-ayat suci baik
di dalam al qur’an maupun di dalam kitab-kitab slam yang lainya, senantiasa
untuk beramal soleh, dan hal-hal lainya. Selain ada perintah=perintah Allah,
ada juga larangan-larangan yang seharusnya di jauhi atau di tinggalkan oleh
kaum muslimin maupun muslimah seperti : beramal buruk, berzina, mengomongkan
orang lain di belakang (gosip), memandang sebelah mata kepada orang lain, dan
hal lainya.
Salah satu larangan Allah dalam islam
adalah berzina atau mendekati zina. Berzina merupakan salah satu tindakan
antara manusia laki-laki dengan perempuan berhubungan badan tanpa ada hubungan
atau status nikah. Tindakan seperti inilah yang mayoritas di akukan oleh
anak-anak maupun remaja yang mereka anggap dengan istilah “Berpacaran”. Berpacaran
erupakan salah satu proses penyatuan dua hati antara seorang lelaki dan seorang
perempuan yang keduanya memiliki rasa yang sama untuk saling mengasihi dan
saling menyayangi di dalam hidu mereka untuk mengisi kekosongan hatinya.
Orang yang sedang memperoleh status
sebagai pacar tentu hati mereka sangatlah senang, dan kadang oran yang
berpacaran sampai melebih-lebihkan kesenangannya sehingga mereka lupa akan
keadaan yang sebenarnya, keadaan mereka yang normal telah terhasut dengan
kesenangan mereka yang lebih. Kondisi seperti inilah yang kebanyakan anak
remaja sekarang lakukan sehingga mereka lalai dengan status agama mereka
terutama untuk agama Islam.
Dengan status berpacaran inilah mereka
menganggap bahwa antara manusia laki-laki dan perempuan tersebut saling
memiliki satu sama lain padahal status ini hanya menjerumuskan mereka ke jalan
yang mungkin tidak benar. Banyak sekali status berpacaran mereka anggap sebagai
lantaran untuk melakukan hal yang neko-neko yang menyeleweng dari ajaran islam.
Apalagi di zaman sekarang, zaman yang serba modern saat ini banyak menyebabkan
kehancuran iman dan takwa para muslimin dan muslimah. Dengan fasilitas yang
mereka miliki, mereka sering menyalah gunakan fasilitas tersebut. Misalkan saja
mereka memiliki motor, bagi mereka yang sudah berpacaran, mereka akan merasa
lebih bebas dengan adanya motor tersebut karena mereka dapat menggunakan motor
sebagai tumpangan kemana mereka mau. Namun tidak semuanya seperti itu, ada
mereka yang berpacaran benar-benar saling menjaga diri mereka antara satu
dengan yang lainya. Inilah yang di sebut pacaran islami walaupun di dalam agama
islam itu tidak di perbolehkan untuk berpacaran.
Banyak sekali perempuan sekarang yang
sudah tidak perawan. Hal ini di sebabkan karena mereka berpacaran tidak sesuai
dengan apa yang telah di ajarkan oleh agama islam. Banyak wanita di luar sana
yang sangat suka mengumbar auratnya, mungkin dengan mereka berpakaian dengan
sesetel baju dan celana yang ketat dan membentuk kemolekan bodinya mereka
anggap itu hal yang indah(bagi wanita yang nakal). Tetapi tanpa ia sadari, ia
telah mengumbar auratnya dalam kehidupan sehari-harinya dengan pakaian yang
bisa di bilang kekurangan bahan sampai-sampai ada model yang bagian tertentu
kelihatan oleh orang lain. Inilah yang
menyebabkan pasanganya merasa ingin melepas hawa napsunya kepada si perempuan.
Hal seperti itulah yang banyak terjadi di zaman modern ini.
Tanpa mereka sadari, kegiatan buruk itu
telah di catat oleh malaikat yang mengawasi kita selama di dunia. Semua
perbuatan yang kita lakukan di dunia akan di minta pertanggungjawabanya di
akhirat kelak. Maka dari itu, berbuatlah amalan-amalan baik selama kita masih
hidup di dunia ini jangan sampai kita terjerumuskan kejalan setan yang terkutuk
karena setan sedang memangsa manusia di dunia dengan cara menggoda manusia
untuk melakukan hal buruk untuk di jadikan temanya di neraka kelak.
Bagi mereka yang sudah memiliki status
berpacaran, seharusnya berpacaranlah sesuai dengan hukum islam yang ada. Jika
kita memang sayang kepada seseorang sebaiknya kita menjaga keutuhanya dari
ujung rambut sampai ujung kakinya bukan malah merusaknya. Seperti halnya orang
muslimin dan muslimah, jadikanlah berpacaran itu sebagai pemacu atau motivasi
bagi kita untuk melakukan segala hal yang baik. Tapi mengapa islam melarang umatnya untuk
berpacaran? Karena jika kita melihat realita, tidak bisa di pungkiri bahwa di
dalam berpacaran terdapat hal-hal yang di larang dalam islam. Yang pertama
misalkan berzina atu mendekatinya, orang berpacaran pada realita mayoritas
mereka mengutamakan kemesraan dari bentuk kasih sayangnya kepada sang pasangan.
Dan bahkan mendekati zina. Dalam Al Quran telah di sebutkan “Dan janganlah kamu
mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan suatu
jalan yang buruk.” (Qs Al Isra : 32). Mungkin mereka tau bahwa perbuatan
semacam itu memang dilarang oleh agama, tetapi pada kenyataan yang ada mereka
memang mempunyai niat untuk melakukan perbuatan yang tidak sewajarnya karena
hasutan setan. Mereka melepaskan atau melampiaskan napsu mereka kepada
pasanganya yang belum muhrim. Tapi yakinlah, semua perbuatan seperti itu
hanyalah kebahagiaan yang lewat saja dan kebahagiaan itu akan hilang setelah
mereka menyadarinya. Mereka akan menyesal dengan apa yang ia kerjakan selama
berpacaran.
Tetapi tidak semuanya yang berpacaran melakukan
hal seperti di atas. Ada juga berpacaran yang modelnya baik-baik saja tidak
melangkah jauh seperti halnya biasa-biasa saja. Bahkan bisa menjadikan
penyemangat bagi mereka misalnya saja ketika bangun pagi sang pasangan
membangunkan pasanganya melalui media komunikasi seperti handphone untuk
melaksanakan solat subuh, hal ini dapat berdampak positif bagi pasangan
tersebut. Dengan kebiasaan seperti ini mereka akan terbiasa bangun pagi untuk
melaksanakan solat subuh. Dengan demikian hati mereka akan merasa bahagia
karena orang yang menyuruhnya adalah orang yang ia sayangi dalam arti menyuruh
untuk melakukan hal positif. Memang sangat sulit bagi diri kita untuk
mengomtrol segala hawa napsu yang ada di dalam dri kita. Tetapi jika kita
selalu ingat nama Allah di dalam jiwa kita, saya yakin kita akan takut untuk
melakukan hal di larangnya. Jadi kendalikanlah amarah yang ada di dalam diri
kita masing-masing, saya yakin jika kita dapat mengontrol hal tersebut, kita
akan terbebaskan dari perbuatan yang tidak kita inginkan dan Allah pasti akan
melindungi kita dari segala hal yang buruk. Renungkanlah apakah kehidupan kita
sudah pantas untuk di sebut sebagai Islam ataukah belum. Jika belum, tingkatkan
iman dan takwa kita terhadap Allah SWT yang senantiasa mengawasi kita dimanapun
kita berada, dan ingatlah malaikat yang selalu ada di samping kanan dan kiri kita.
Jika kita ingin selamat dunia dan akhiratnya, kita harus dekatkan diri kita
kepada-Nya dengan cara melakukan hal-hal positif yang di perintahkan dan
menjauhi laranganya.
EmoticonEmoticon